Senin, 24 Februari 2014

ARTI KEBAHAGIAAN SEJATI

REVIEW The Secret Letters of the Monk Who Sold His Ferrari


Yang paling menyedihkan adalah, seringkali itulah yang kita pahami tentang diri kita. Kita lebih sering menjalani kehidupan tetangga kita, bukan kehidupan kita sendiri. (hlm. 46)

Adalah Jonathan yang tak pernah melewatkan waktu bersama Annisha, mantan istrinya dan anak mereka, Adam, terlalu tenggelam dalam pekerjaan, terlalu sibuk dengan hidupnya sendiri untuk menjadi bagian dari hidup mereka.
Tak ada yang lebih buruk daripada terlambat masuk sekolah, ketika semua orang sudah berada di dalam kelas dan lagu kebangsaan menggelegar di sepanjang lorong. Plus tidak punya bekal makan siang. (hlm. 2)
Pekerjaannya malah menjadi sumber stress dan frustasi berkepanjangan. Istrinya yang hebat meninggalkannya. Semua tabungan yang dikumpulkan dengan kerja keras berkurang akibat perceraian. Bahkan, kebahagiaan yang dirasakan bersama anaknya, Adam mulai digerogoti oleh perasaan bersalah. Dia hanya bisa bertemu anaknya di akhir pekan dan saat itupun dia menjadi ayah yang payah. Mungkin satu tindakan gila seperti perjalanan ini bisa menimbulkanl ebih banyak penderitaan ketimbang yang disebabkan oleh semua keputusan bijaksananya?
Pamannya, Julian Mantle yang seorang biksu, mengutusnya untuk melakukan sebuah ekspedisi ke belahan dunia. Perjalanan pertama dimulai dari Istanbul, di sana bakal bertemu Ahmet Demir. Ketika dia bertemu seorang gadis Osaka yang bernama Ayame dia belajar bagaimana memahami tradisi budaya lain. Ayame menuturkan bahwa Bagi orang Jepang, bagian penting dari keramah tamahan adalah menjaga gelas tamu mereka selalu penuh, tapi mengisi gelas sendiri dianggap tidak sopan. Jadi, seseorang harus menunggu orang lain melihat kalau gelas kita kosong dan menunggu orang lain untuk mengisinya.
Arti penting dari etika, tata karma, dan peraturan adalah untuk mempermudah kita berinteraksi satu sama lain. Kesepakatan perilaku membuat kita nyaman; itu cara kita menghormati satu sama lain. Semua itu tentang cara kita membentuk perasaan satu sama lain. Perilaku sehari-hari kita mewakili keyakinan terdalam kita. Aihhh…jadi keinget mata kuliah Komunikasi Antara Budaya :D
Dari semua orang yang ditemui Jonathan dalam perjalanannya ke berbagai tempat, cerita favorit adalah bagian saat Jonathan bertemu Lluis, yang dulunya seorang manajer hotel termuda di kotanya memilih menjalani hidup sebagai supir taksi. Dalam pandangannya, pekerjaan adalah kendaraan untuk lebih mengenali bakat kita, mengungkapkan lebih banyak potensi kita, dan memberi manfaat pada sesama manusia.
Tidak ada pekerjaan ramah di dunia ini. Semua pekerjaana dalah kesempatan untuk mengekspresikan bakat personal, menciptakan seni kita,dan menyadari keunggulan yang ditakdirkan untuk kita. Kita harus bekerja seperti Picasso melukis; dengan pengabdian, gairah, energi, dan keunggulan. Dengan cara ini, produktivitas kita bukan hanya menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, melainkan juga menimbulkan pengaruh –membuat perbedaan dalam kehidupan di sekeliling kita. Salah satu rahasia terbesar untuk hidup yang dijalani dengan indah adalah melakukan pekerjaan yang berarti. Dan berusaha menguasainya semaksimal mungkin sehingga orang lain tak dapat mengalihkan pandangan darimu.
Banyak kalimatt favorit dalam buku ini:
  1. Dan memburu perempuan cantik tidak ada apa-apanya dibanding mengejar kebahagiaan sejati. (hlm. 18)
  2. Tidak setiap hari kau bisa menyelamatkan hidup seseorang. (hlm. 29)
  3. Betapa rumitnya segala hal. Betapa keadaan seringkali tidak seperti yang terlihat. (hlm. 45)
  4. Sebagian besar pemahaman kita tentang orang lain hanya berkutat di permukaan. (hlm. 46)
  5. Itulah sebabnya bukan ide yang baik untuk terburu-buru menilai berbagai hal. Butuh waktu lama untuk benar-benar mengenal tempat, orang, bahkan diri kita sendiri. (hlm. 52)
  6. Jangan pernah takut membuat kesalahan. Begitulah cara kita belajar. (hlm. 67)
  7. Setiap mimpi besar berawal dari impian kecil. (hlm. 132)
  8. Tindakan paling kecil sekalipun selalu lebih baik daripada niat paling ambisius. Dan hasil selalu berbicara lebih lantang daripada kata-kata. (hlm. 135)
Tidak hanya itu, di setiap perjalanan kita akan menemukan hikmah di setiap tempat. Jonathan akan menemukan sebuah pesan di setiap azimat dan surat-surat yang harus dikumpulkan untuk pamannya, Julian.
Di akhir cerita, kita bisa menemukan bahwa betapa sederhana sebenarnya tujuan kita hidup di dunia ini. Kita akan menemukannya di halaman241. Buku ini cocok bagi yang mengalami kegalauan hidup seperti kisah Jonathan.
Sebuah cerita sebaiknya hanya diceritakan saat pendengarnya siap untuk mendengar. (hlm. 18)
Keterangan Buku:
Judul                : The Secret Letters of the Monk Who Sold His Ferrari
Penulis              : Robin Sharma
Penerjemah      : Barokah Ruziati
Editor               : Selviya Hanna
Layouter           : Ida
Cover designer: Windy Febrianti
Proofreader      : DwiAriyani
Illustrator          : Windy Febriyanti
Penerbit            : MIC Publishing
Terbit               : November 2013
Tebal                : 268 hlm.
ISBN               : 978-602-8482-84-4
Beberapa bocoran azimat dan surat yang harus dikumpulkan Jonathan:






2014 TBBR Pile – A Reading Challenge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar