Senin, 24 Februari 2014

12 MENIT UNTUK SELAMANYA



Film "12 Menit untuk Selamanya" menceritakan kisah perjuangan Marching Band PKT Bontang. 
FILM berjudul ‘12 Menit untuk Selamanya’ yang akan mulai dilakukan proses pengambilan gambar pada minggu terakhir Desember 2012, diangkat dari novel dengan judul serupa. Novel ini berkisah tentang anak-anak Marching Band PKT Bontang yang sukses tampil di sepuluh kejuaraan nasional.
Mungkin belum banyak orang yang tahu mengenai bagaimana perjuangan tim marching band PKT Bontang hingga mereka mampu meraih banyak kemenangan di ajang kejuaraan tingkat nasional.
Penulis novel "12 Menit untuk Selamanya," Jaumil Aurora, pun berbagi cerita. Waktu 12 menit yang kemudian diangkat menjadi judul novel ternyata memiliki filosofi.
”Bagaimana perjuangan bertahun-tahun anak-anak marching band ini bisa berangkat ke Jakarta, dipertaruhkan hanya dalam waktu 12 menit, ketika mereka mengikuti kejuaraan,” kata Aumil Aurora dalam jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).
Bagi Hanny Saputra, sutradara film "12 Menit untuk Selamanya," adalah kehormatan yang besar ketika dirinya dipercaya menggarap film ini.
Film ini, menurut Hanny, mengandung makna yang dalam serta inspiratif. "12 Menit untuk Selamanya" menyajikan banyak pembelajaran positif untuk masyarakat, khususnya kalangan remaja.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Saya melihat semua komposisi dalam marching band bagus. Apalagi saat datang ke Bontang, suasana di sana sangat luar biasa.”
Permainan marching band anak-anak Bontang menyajikan kolaborasi antara intelektualitas dan kerja tim. Selain itu, juga mengandung nilai kedisiplinan yang tinggi.
"Gerakannya tiba-tiba menjadi sangat teratur dan banyak terjadi harmonisasi gerak dan menurut saya itu sangat luar biasa. Hal-hal tersebut yang membuat tantangan saya dan kru dalam membuat film ini menjadi garang. Semoga film ini nantinya menjadi sessuatu yang membanggakan bagi kita semua,” tutur Hanny.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar