Sabtu, 22 Februari 2014

Andy Dougharty: 12 Menit Bukan Sekadar Filem Marching Band Saja

 
 
 
 
 
12 Menit bukan sekadar filem marching band saja. Filem ini mengandung arti yg lebih dalam. Keutamaan filem ini adalah cerita tentang sesuatu yg sudah sangat jarang dilihat pada masa kini: komitmen, kekuatan janji dan kepribadian seseorang utk memprioritaskan hal yang dicintainya melebihi hal lain yg muncul tiba-tiba dalam perjalanan atau prosesnya walaupun hal-hal lain juga penting untuk dirinya. Itu kunci dan keajaiban yg diangkat dalam filem ini bagi yg dapat memahaminya.“Saya cape”, “ada yg lebih menarik dan lebih menghibur dari pada latihan”, “ada PR”, “hujan”, “panas”, “pelatih saya galak”, “nggak mau”, dsb. Alasan-alasan seperti ini dimanfaatkan dan dikuatkan untuk mengingkari janji dan kepercayaan tim. Tidak heran jika marching band ini belum pernah dikalahkan sepanjang 20 tahun di kejuaraan nasional. Dan bukan karena marching band yg lain tidak bagus. Justru sebaliknya. Ada band-band di Indonesia yg standarnya sangat tinggi (sebagian dilatih oleh mantan pemain MBPKT juga) yg merupakan lawan yg sangat tangguh.Komitmen, dengan menepati janji walaupun dengan halangan besar ataupun kecil yg dapat muncul kapanpun dan diluar dugaan dengan sangat menghormati dan mendukung komitmen ataupun janji pada orang lain. Itu berkah cahaya istimewa yg menyinari band ini. Filem 12 Menit adalah filem yang bagus, cukup menghibur tetapi ini hikmah yang paling istimewa bagi yang dapat menangkapnya. Mohon nge-tweet semua wakil rakyat dan pemimpin kita dimana saja mereka berada untuk menonton filem 12 Menit. Mungkin saja mereka dapat pelajari sesuatu dari anak-anak di filem ini tentang cara menepati janji dengan apa yang telah dijanjikan sebagai alasan yang cukup kuat utk mengikatnya dengan menjalani kehidupannya sesuai dengan janji yang pernah diucapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar